Alur Cerita Film Gateway Tahun 2024

Sebuah film berjudul Gateway tahun 2024 akan menceritakan tentang sebuah keluarga yang liburan ke pulau terpencil berisi warga yang semuanya adalah kanibal atau pemakan daging
manusia.

Cerita akan berfokus pada keluarga yangalur film PLOT TWIST

terdiri dari Richard si ayah, Susan, si ibu, Jessie si kakak, dan Sam si adik. Mereka sedang dalam perjalanan untuk liburan di sebuah pulau terpencil di Swedia. Bertepatan dengan perayaan 10 tahun sekali yang dirayakan dengan semacam festival dan drama tradisional.

Sehingga Richard dan keluarga pun tampak sangat excited dengan rencana liburan
ini. Islanders festival. Tiba di dermaga untuk naik kapal Feri. Richard dan keluarga pun menyempatkan makan di sebuah restoran kecil yang ada di sana yang tepat saat Richard dan Susan sedang memesan makanan, Jessie dan Sem pun terlihat sedang berada di
belakang restoran menemukan seekor burung merpati yang kepalanya terputus yang entah siapa orang yang sudah tega melakukannya.

Selesai makan, si penjual pun langsung membereskan piring kotor di meja Richard sembari bertanya ke mana tujuan mereka dan tebak, apa reaksi si penjual?

Ya, mendengari catan keluarga akan pergi ke pulau Spalta, si penjual pun benar-benar terkejut karena mengetahui sesuatu akan kisah dan misteri dari pulau tersebut. Saat Richard sedang melakukan pembayaran, si penjual yang merasa kasihan pun memperingatkan Richard untuk jangan pergi ke pulau tersebut saat perayaan festival. Karena tidak seperti yang dibayangkan, festival yang dimaksud bukanlah festival biasa seperti yang kita ketahui. Namun, Richard tetap kekeh ingin pergi ke pulau tersebut. Have to leave. Don’t say I
didn’t warn you.

Tepat saat keluarga ini akan naik kapal
perry, Richard pun baru sadar akan
dompetnya yang ketinggalan sehingga ia
meminta izin sebentar untuk mengambil
dompetnya tersebut. We must leave now.
And then my husband is come on daddy.
=
Saat sudah berada di kapal feri, semua
penumpang yang ada di sana pun
memandangi mereka berempat dengan
tatapan menyeramkan seolah keberatan
akan keluarga ini yang ikut pergi ke
pulau entah perayaan macam apa yang
sebenarnya diadakan di pulau itu.
Richard dan keluarga pun tidak
mempedulikannya dan tetap enjoy
menikmati liburan ini. Somar
somar som
tiba di Pulau Spalta, para penumpang
yang semuanya asli keturunan pulau ini
pun kembali memandangi Richard dan
keluarga dan tatapan sinis. Sampai
akhirnya muncullah sosok wanita tua yang
menjadi pemimpin komunitas bernama Nenek
Eli yang menjelaskan bahwa festival ini
tidak dibuka untuk umum dan hanya
anggota komunitas saja yang dapat ikut
serta sehingga nenek Eli pun menyuruh
mereka untuk segera pergi meninggalkan
pulau ini.
Tak lama muncullah seorang tour guide
keturunan asli pulau ini bernama Mat
yang sebelumnya sudah berkomunikasi
dengan Richard. Berbeda dengan nenek Eli
dan penduduk yang lain, Mat sengaja
menyewakan rumah mendiang ibunya kepada
Richard untuk dijadikan hunian selama
mereka liburan di pulau ini. It will
bek.
Ok.
Dan inilah rumah yang akan Richard dan
keluarga tinggali. Tempatnya cukup bagus
dan masih layak huni. Di mana saat
Jessie sedang melihat-lihat kamar tempat
tidurnya,
tiba-tiba. Hei, don’t be scared.
Ya, sekilas wajah Mat tampak menyeramkan
dan mencurigakan, tapi Richard dan
keluarga sama sekali tidak berpikiran
buruk atau suuzon terhadapnya.

Singkat cerita, malam pun poek. Suasana
rumah kini menjadi berbeda setelah lampu
di semua ruangan dimatikan. Di mana
Richard dan Susan pun terbangun oleh
cahaya yang muncul dari luar yang
ternyata

ya. Semua penduduk terlihat berdiri di
depan rumah sembari membawa obor. Bahkan
salah satunya mengenakan toping
menyeramkan. Susan pun berteriak
memperingatkan mereka untuk jangan
berisi karena kedua anaknya Sam dan
Jessie sedang tidur di mana mereka malah
memberikan hadiah seekor hewan
ganggarangan yang sudah mati yang entah
apa maksudnya.

Keesokan paginya, Richard pun mendatangi
kediaman Met untuk menunjukkan hewan
mati yang diberikan semalam. Di mana Met
menjelaskan bahwa itu adalah semacam
sambutan tradisional khas Pulau Sfalta.
Dan Richard diminta untuk jangan terlalu
mengkhawatirkan hal tersebut. I will
take
this. Thank you. I appreciate
that. Thank you. Bye bye.
Siangnya Richard dan keluarga pun
berkeliling pulau sembari mencari spot
yang bagus untuk berfoto tanpa sadar
jika di kejauhan ada seorang pria botak
bernama Johan sedang mengawasi mereka
berempat. Di saat yang sama di restoran
yang pernah Richard dan keluarga
kunjungi, beberapa polisi sedang
melakukan olah TKP setelah mendapati
mayat si pemilik resto yang ternyata
sudah mati dengan kondisi yang sangat
mengenaskan. H, nice.
Curiga jika pelakunya adalah salah satu
warga di Pulau Spalta, seorang detektif
kepolisian pun langsung meluncur ke
pulau tersebut untuk melakukan
penyelidikan tepat saat Nenek Eli dan
beberapa penduduk sedang latihan drama
untuk menyambut hari perayaan yang jatuh
hari esok.
Berdasarkan catatan di kepolisian,
sedetektif mencurigai jika Johan
Siotaklah pelakunya karena dikenal
sering mabok dan pernah melakukan
pencurian. Namun, Nenek Eli tidak
mengetahui keberadaannya sekarang dan
meminta sedetektif untuk segera pergi
karena dianggap mengganggu jalannya
latihan drama.

Beralih ke Sem dan Jessi yang sedang
mendatangi kafe milik salah satu pemuda
bernama Paul yang selalu menunjukkan
raut wajah Jamedud alias Cemberut. Paul
secara terang-terangan memberitahu bahwa
keberadaan keluarga mereka di tempat ini
sangat-sangat tidak diterima. Bahkan
muncul tiga orang warga yang bermaksud
mengusir mereka keluar dari kafe
tersebut.
Dan ya, di luar sudah ada beberapa
penduduk yang mengenakan jubah dan
topeng lengkap dengan empat peti mati
yang entah ditujukan untuk siapa. Mereka
pun tertawa menyeramkan yang membuat Sam
dan Jessie risih sehingga mereka berdua
pun segera pergi meninggalkan tempat
tersebut.

Dan Anda mungkin akan terkejut saat
melihat Mat sedang tiduran di kamar
Jessie sembari mengenakan pakaian dalam
miliknya. Entah pria macam apa si Mat
ini. Jessie yang menyadari celana
dalamnya hilang pun perlahan mendekati
cermin. Dan

malam harinya di aula komunitas warga
Pulau Spalta, Nenek Eli terlihat sedang
memberikan pidato kepada seluruh
penduduk terkait acara perayaan yang
akan digelar besok. Di sinilah akhirnya
terungkap bahwa acara perayaan yang
dimaksud ternyata adalah acara
turun-temurun untuk memperingati
kematian nenek moyang mereka yang
dibantai oleh tentara Inggris sekitar
200 tahun yang lalu. Namun yang menjadi
kejutannya adalah setelah pembantaian
itu, seluruh penduduk asli keturunan
Pulau Spalta berubah menjadi kanibal
alias pemakan daging manusia akibat
kelaparan yang melanda. Dan targetnya
adalah orang-orang keturunan asli
Inggris seperti Richard dan keluarganya
ini. The English.
Sebenarnya sudah puluhan tahun mereka
menghentikan kegiatan kanibalisme dan
hanya merayakannya dengan sebuah drama
teater sebagai bentuk penghormatan.
Namun setelah melihat Richard dan
keluarga yang sekonyong-konyong memaksa
tinggal di pulau ini, hasrat kanibal
nenek Eli pun menjadi muncul lagi dan
memutuskan untuk memakan mereka berempat
bersama dengan seluruh penduduk yang
menyetujui akan rencana tersebut.
Tak hanya penduduk yang lain saja, Nenek
Eli pun mendatangi untuk memberitahu
akan rencana tersebut. sempat menolak
karena tujuan awal ia mendatangkan
Richard dan keluarga hanyalah untuk
mengambil keuntungan dari rumah yang ia
sewakan. Tetapi setelah terobsesi akan
keman tubuh Jessie, Matt pun menjadi
setuju dan akan ikut andil dalam rencana
tersebut. Together we shall
eat perhaps friends would.
Keesokannya, tepat saat hari perayaan,
seluruh penduduk Bun berkumpul untuk
menyaksikan pertunjukan drama teater
yang biasa mereka lakukan. Barulah
setelah selesai pertunjukan, mereka akan
langsung memburu Richard dan keluarga
untuk dihidangkan sebagai makan malam.

Di saat yang sama, Med pun mulai
menjalankan tugasnya untuk membuat
Richard dan keluarga pingsan dengan cara
memberikan mereka kue kering yang sudah
dicampur dengan obat bius. Awalnya
mereka berempat enggan memakan kue
kering yang bentuknya tidak puguh itu.
Tetapi setelah capek berenang dan
kedinginan, Richard dan keluarga pun
memutuskan untuk menikmatinya.
Yeah.
Tak lama setelah Richard dan keluarganya
ngagoler, Mat pun muncul untuk
memastikan mereka semua sudah pingsan.
Tanpa sepengetahuan nenek Eli yang masih
melakukan pertunjukan, Mat pun langsung
menjalankan rencana terselubungnya yaitu
melampiaskan hasratnya kepada si Jessie.
Tetapi

ya, Richard dan keluarga ternyata tidak
pernah memakan kue kering tersebut yang
jika Anda masih mengira mereka berempat
adalah korban yang patut dikasihani,
Anda sudah salah besar karena ternyata

Dan Anda mungkin akan terkejut saat
mengetahui jika Richard, Susan, Sam, dan
Jessie adalah monster yang sesungguhnya.
Keempatnya adalah psikopat yang sengaja
datang ke pulau ini untuk melakukan
pembantaian tanpa perlu khawatir akan
diganggu oleh pihak kepolisian.

Alih-alih memburu keluarga kecil ini,
justru nenek Eli dan para penduduk
aslilah yang harus berlarian ketakutan
menghindari kejaran Richard dan keluarga
yang membrutal membunuh secara membabi
buta. Sehingga celakalah mereka semua
yang benar-benar sudah salah dalam
memilih korban.
Malamnya Jessie dan S pun mendatangi
pusat komunikasi kantor pelabuhan untuk
mencegah petugas menghubungi pihak luar.
Di sinilah kita akan melihat jiwa-jiwa
psikopat yang ada di dalam diri mereka
berdua ketika Jessie dan Sam harus
berakting ketakutan untuk mengelabui
petugas yang ada di sana.

Tak lama setelah Sam dan Jessie selesai
menghabisi petugas pelabuhan, salah satu
warga pun datang mengambil pistol suar
yang ada di sana untuk memberikan sinyal
permintaan bantuan kepada orang yang ada
di luar pulau ini.

Tak lama setelah pihak kepolisian di
luar pulau berhasil menerima sinyal
permintaan tolong, Richard dan keluarga
pun kembali melanjutkan perburuan yang
kali ini targetnya adalah nenek Eli dan
sisa warga yang bersembunyi di sebuah
gudang. Sehingga
sempat kena tusukan yang menebus
pipinya, Richard yang merupakan psikopat
kejam pun sama sekali tidak
menyemenyakkan hal itu. Ia dan
keluarganya langsung menjebol pintu dan
berhasil masuk ke dalam sana.
Ketika Richard CS sedang
bersenangsenang, muncullah Pauli yang
bermaksud memberi peringatan. Tetapi
setelah Richard CS selesai
bersenang-senang, kita akan melihat
nenek Eli dan suaminya berhasil kabur
melalui jalan belakang dan tidak sempat
melihat seperti apa bebenguk para pelaku
yang sudah membantai warganya. Tidak
seperti warga lain yang lemah dan
ketakutan, nenek Eli pun meyakinkan
suaminya untuk tetap bertahan di pulau
ini dan cari kesempatan untuk menghadapi
para pelaku.

Di saat yang sama, Richard CS pun sedang
rehat sembari menikmati api unggun di
mana Richard sekonyong-konyong menikam
leher Sem hingga modar karena
ternyata apa ya?
Why?
Ya, siapa yang menduga jika Richard,
Susan, Sem, dan Jessie bukanlah sebuah
keluarga beneran? Mereka berempat adalah
para psikopat yang secara kebetulan
bertemu dan berakting jadi keluarga demi
mengelabui orang lain. Aksi ini pun
bukan yang pertama kalinya untuk mereka.
Sebelumnya mereka sudah gonta-ganti
partner kerja dan melakukan aksi berbeda
di berbagai belahan dunia yang karena
Sam dianggap memiliki sikap buruk dan
menjengkelkan makanya Richard pun
membunuhnya setelah semuanya sudah
selesai.

Tepat saat si detektif sampai di pulau
ini dan melihat kekacauan yang luar
biasa mengerikan, Richard CS pun pergi
ke kediaman si Mat dan baru sadar jika
selama ini Mat diam-diam mengawasi
mereka dari kamera tersembunyi. Melihat
kemunculan nenek Eli dan suaminya di
bawah, Jessie pun meminta izin untuk
mengatasinya sendirian. Dan
di luar ekspektasi, Jessie pun ditembak
di bagian perut tapi tidak sampai
membuatnya mati karena nenek Eli dan
suaminya belum tahu bahwa yang membantai
seluruh penduduk adalah Richard CS.
Jessie pun kembali berakting dengan
menjelaskan bahwa pelakunya adalah si
Met. Sehingga suami si nenek Eli pun
memutuskan untuk memeriksanya ke dalam
kamar.
Please help me.

Ya, suami nenek Eli pun maut oleh
Richard yang pura-pura terbaring di atas
kasur. Sementara untuk Jessie, ia
didatangi oleh Susan yang masih
berakting menjadi ibunya. Sampai
akhirnya muncullah Richard yang datang
ke sana sehingga mereka bertiga pun
langsung menghentikan aktingnya yang
membuat si nenek Eli terkejut sampai
akhirnya the English light I now
realized.
Dan ya psikopat memang selalu punya
keberuntungan yang di luar nalar ketika
detektif menembak nenek Eli karena
dianggap sebagai pelakunya. Sehingga
aman sudahlah Richard CS yang langsung
dibawa pergi meninggalkan pulau
ini. Untuk si Johan botak, ia pun
ditembak mati oleh pasukan polisi yang
baru datang dan itu menjadikan
pertunjukan terakhir paling menyenangkan
untuk Richard dan keluarga abal-abalnya.
Channelu
tamat ending yang cukup membrutalkan.

Pesan yang bis kita ambil dari film ini
adalah moral seseorang tidak bisa
dilihat dari penampilan luar. Banyak
yang berpenampilan baik, rapi, memakai
jas, dasi, celana bahan, sepatu pantopel
mahal, duduk di kursi rapat membahas
kebijakan, tapi ternyata penipu dan
tidak tulus. Di sisi lain, banyak yang
berpenampilan apa adanya. Terkadang
sekilas terlihat arogan dan mawakar
perseorangan, namun memiliki ketulusan
dan kebaikan yang luar biasa. Ingat,
jangan menilai orang dari sampulnya.
Buka dulu baru memberi penilaian. Siapa
tahu barangnya bagus. Hai, saya Jon
mewakili jajaran direksi yang bertugas
mengucapkan terima kasih dan sampai
jumpa di video selanjutnya. Adios
keluarga harmonis landak laut.

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *